Definisi Soft Skils
Latar belakang
Softskill adalah istilah dalam EQ seseorang yang dapat di kategorikan kedalam kekhidupan sosial komunikasi, dan kebiasaan, softskill merupakan keterampilan seseorang yang berhubungan dengan bidang ilmunya, yang melatari adanya softskill adalah karena setiap orang memiliki bakat yang bakat tersebut nantinya akan mempengaruhi segi psikologi dari orang tersebut dalam kehidupannya.
Softskill menurut beberapa ahli
Soft skill adalah suatu kemampuan, bakat, atau keterampilan yang ada di dalam diri setiap manusia. Soft skill adalah kemampuan yang dilakukan dengan cara non teknis, artinya tidak berbentuk atau tidak kelihatan wujudnya. Namun , softskill ini dapat dikatakan sebagai keterampilan personal dan inter personal.
Menurut Kamus wikipedia (2009) mendifinisikan soft skill sebagai :
“sociological term relating to person’s emotional quotient, the cluster of personality traits, social graces, communication, language, personal habits, friendliness, and optimism that characterized reletionships with other people.
Menurut : http://panduzone.blogspot.com/2012/03/arti-pentingnya-soft-skill-dalam_04.html
Soft skill merupakan keterampilan diluar keterampilan teknis dan akademis, dan lebih mengutamakan keterampilan intra dan inter personal. Keterampilan intra personal mencakup kesadaran diri (kepercayaan diri, penilaian diri, sifat dan preferensi, serta kesadaran emosi) dan keterampilan diri (peningkatan diri, pengendalian diri, manajemen sumber daya, pro aktif). Sedangkan keterampilan inter personal mencakup kesadaran sosial (kesadaran politik, memanfaatkan keragaman, berorientasi pelayanan) dan keterampilan sosial (kepemimpinan, pengaruh, komunikasi, kooperatif, kerja sama tim, dan sinergi). Soft skillmumpuni mutlak harus dimiliki oleh manusia sebagai modal untuk mengarungi berbagai bidang kehidupan seperti pekerjaan, rumah tangga, organisasi masyarakat, dan lain-lain. Sebagai contoh, di dunia kerja dalam proses perekrutan karyawan baru, keterampilan teknis (hard skill) lebih mudah diseleksi berdasarkan daftar riwayat hidup, indeks prestasi, pengalaman kerja dan berbagai keterampilan yang dikuasai. Sedangkan soft skill dievaluasi berdasarkan psikotest dan wawancara mendalam. Hasil dari psikotest tersebut akan digunakan perusahaan untuk menempatkan karyawan di posisi yang tepat. Dewasa ini, semua perusahaan mensyaratkan adanya kombinasi yang seimbang antara hard skill dan soft skill untuk semua posisi karyawan. Pendekatan hard skill dianggap sudah tidak efektif, percuma saja jika hard skill baik tapi soft skill nya buruk. Perusahaan akan lebih memilih calon karyawan yang memiliki kepribadian dan karakter lebih baik walaupun tidak ditunjang hard skill yang mumpuni. Alasannya jelas, karena melatih keterampilan teknis jauh lebih mudah daripada pembentukan karakter seseorang. Dengan kata lain, hard skill merupakan faktor penting bagi manusia dalam bekerja, tetapi keberhasilan seseorang dalam bekerja biasanya lebih ditentukan oleh soft skill yang lebih baik.
Referensi :
Masalah Sosial Yang ada di Indonesia
refrensi : dari berbagai media.
Softskill adalah istilah dalam EQ seseorang yang dapat di kategorikan kedalam kekhidupan sosial komunikasi, dan kebiasaan, softskill merupakan keterampilan seseorang yang berhubungan dengan bidang ilmunya, yang melatari adanya softskill adalah karena setiap orang memiliki bakat yang bakat tersebut nantinya akan mempengaruhi segi psikologi dari orang tersebut dalam kehidupannya.
Softskill menurut beberapa ahli
Soft skill adalah suatu kemampuan, bakat, atau keterampilan yang ada di dalam diri setiap manusia. Soft skill adalah kemampuan yang dilakukan dengan cara non teknis, artinya tidak berbentuk atau tidak kelihatan wujudnya. Namun , softskill ini dapat dikatakan sebagai keterampilan personal dan inter personal.
Menurut Kamus wikipedia (2009) mendifinisikan soft skill sebagai :
“sociological term relating to person’s emotional quotient, the cluster of personality traits, social graces, communication, language, personal habits, friendliness, and optimism that characterized reletionships with other people.
Menurut : http://panduzone.blogspot.com/2012/03/arti-pentingnya-soft-skill-dalam_04.html
Soft skill merupakan keterampilan diluar keterampilan teknis dan akademis, dan lebih mengutamakan keterampilan intra dan inter personal. Keterampilan intra personal mencakup kesadaran diri (kepercayaan diri, penilaian diri, sifat dan preferensi, serta kesadaran emosi) dan keterampilan diri (peningkatan diri, pengendalian diri, manajemen sumber daya, pro aktif). Sedangkan keterampilan inter personal mencakup kesadaran sosial (kesadaran politik, memanfaatkan keragaman, berorientasi pelayanan) dan keterampilan sosial (kepemimpinan, pengaruh, komunikasi, kooperatif, kerja sama tim, dan sinergi). Soft skillmumpuni mutlak harus dimiliki oleh manusia sebagai modal untuk mengarungi berbagai bidang kehidupan seperti pekerjaan, rumah tangga, organisasi masyarakat, dan lain-lain. Sebagai contoh, di dunia kerja dalam proses perekrutan karyawan baru, keterampilan teknis (hard skill) lebih mudah diseleksi berdasarkan daftar riwayat hidup, indeks prestasi, pengalaman kerja dan berbagai keterampilan yang dikuasai. Sedangkan soft skill dievaluasi berdasarkan psikotest dan wawancara mendalam. Hasil dari psikotest tersebut akan digunakan perusahaan untuk menempatkan karyawan di posisi yang tepat. Dewasa ini, semua perusahaan mensyaratkan adanya kombinasi yang seimbang antara hard skill dan soft skill untuk semua posisi karyawan. Pendekatan hard skill dianggap sudah tidak efektif, percuma saja jika hard skill baik tapi soft skill nya buruk. Perusahaan akan lebih memilih calon karyawan yang memiliki kepribadian dan karakter lebih baik walaupun tidak ditunjang hard skill yang mumpuni. Alasannya jelas, karena melatih keterampilan teknis jauh lebih mudah daripada pembentukan karakter seseorang. Dengan kata lain, hard skill merupakan faktor penting bagi manusia dalam bekerja, tetapi keberhasilan seseorang dalam bekerja biasanya lebih ditentukan oleh soft skill yang lebih baik.
Referensi :
Masalah Sosial Yang ada di Indonesia
refrensi : dari berbagai media.
Softskills adalah sebuah istilah dalam sosiologi tentang EQ (Emotional Intelligence Quotient) seseorang, yang dapat dikatagorikan menjadi kehidupan sosial, komunikasi, bertutur bahasa, kebiasan, keramahan, optimasi.
Menurut : http://hiddengrazz.blogspot.com/2010/09/pengertian-softskill-penjelasannya.html
Yang dimaksud softskill personal adalah kemampuan yang di manfaatkan untuk kepentingan diri sendiri. Misalnya, dapat mengendalikan emosi dalam diri, dapat menerima nasehat orang lain, mampu memanajemen waktu, dan selalu berpikir positif. Itu semua dapat di kategorikan sebagai softskill personal.
Kemudian yang dimaksud softskill inter personal adalah kemampuan yg dimanfaatkan untuk diri sendiri dan orang lain. Contohnya, kita mampu ber hubungan atau ber interaksi dengan orang lain, bekerja sama dengan kelompok lain, dan lain lain.
Nah, softskill juga harus di iringi dengan hardskill, karena
kita hidup tidak boleh hanya mempunyai softskill yang berkualitas saja, tapi
hardskill kita perlu diperhatikan. Dengan memiliki hardskill yang baik, kita
bisa menjadi manusia yang berkualitas. Misalnya, kita di sekolahkan oleh orang
tua kita, kita akan memiliki ilmu pengetahuan, nah ilmu tersebut akan kita
gunakan dalam kehidupan kita nanti, oleh karena itu, hardskill dan softskill
yang seimbang dapat menumbuhkan jiwa/pribadi yang berkualitas.
Soft Skill atau keterampilan lunak menurut Berthhall (Diknas, 2008) mendefinisikan soft skill sebagai “personal and interpersonal behaviour that develop and maximize human performance (e.g. coaching, team building, decision making, initiative).
” Merupakan tingkah laku personal dan interpersonal yang dapat mengembangkan dan memaksimalkan kinerja manusia (melalui pelatihan, pengembangan kerja sama tim, inisiatif, pengambilan keputusan lainnya. Keterampilan lunak ini merupakan modal dasar peserta didik untuk berkembang secara maksimal sesuai pribadi masing-masing.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa soft skill adalah perilaku individu yang tidak terlihat wujudnya dan bersifat personal maupun interpersonal yang dapat berkembang dan meningkatkan kualitas diri seseorang.
Perlu untuk diketahui bahwa soft skill bukanlah sesuatu yang stagnan. Keterampilan ini dapat diasah dan ditingkatkan seiring dengan bertambahnya pengalaman seseorang. Ada banyak cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan soft skill, yang paling terkenal adalahlearning by doing. Mengikuti berbagai pelatihan dan seminar juga dapat meningkatkan soft skill. Namun, diluar itu semua, ada satu cara yang paling ampuh untuk meningkatkan soft skill yaitu dengan lebih sering berinteraksi dan beraktifitas dengan orang lain. Mengingat pentingnya soft skill dalam kehidupan kita, maka marilah kita tingkatkan soft skill demi kehidupan yang lebih baik.
SOFTSKILL MENURUT SAYA…..
Jadi
menurut saya soft skill itu adalah suatu kelebihan/bakat yang terpendam dalam
diri kita masing – masing dan dapat diperoleh melalui pembelajaran yang
berkaitan dengan pengembangan diri atau berlatih keras untuk
mengembangkan bakat yang dimiliki .Dan kesimpulannya setiap manusia itu
memiliki apa yang namanya soft skill namun tidak banyak manusia yang mengetahui
cara mendapatkannya.
: http://hiddengrazz.blogspot.com/2010/09/pengertian-softskill-penjelasannya.html
:
http://panduzone.blogspot.com/2012/03/arti-pentingnya-soft-skill-dalam_04.html
Dipostingan ini saya akan memberikan beberapa contoh masalah sosial yang ada di Indonesia.
1.pertumbuhan penduduk yang tinggi
§ Penyebabnya : karena angka kelahiran lebih tinggi
dibandingkan dengan angka kematian.
§ Penanggulangannya : dengan menekan laju pertumbuhan
penduduk melalui program keluarga
berencana.
2. tindak kejahatan
§ Penyebabnya : Masalah kemiskinan, pengangguran.
§ Penanggulangannya : membuka lapangan pekerjaan dan
meningkatkan keamanan.
3. Masalah Sampah
§ Penyebabnya : Kebiasaan membuang sampah sembarangan
§ Penanggulangannya : membuang sampah pada tempatnya,
mengolah sampah/mendaur ulang menjadi barang-barang yang berguna
4. pencemaran lingkungan
§ Penyebabnya : asap kendaraan
§ Penanggulangannya : dengan membangun taman kota,
mengurangi kendaraan pribadi
5. masalah kebakaran
§ Penyebabnya : kompor meledak, korsleting listrik
§ Penanggulangannya :
§ Merawat kompor supaya layak pakai dan tidak
bermasalah.
§ Merawat jaringan listrik. Kabel yang mulai
mengelupas diganti.
§ Mematikan kompor setelah memasak.
§ Berhati-hati menggunakan lilin dan korek api.
6. rusaknya fasilitas umum
§ Penyebabnya : kurang perawatan
§ Penanggulangannya : masyarakat harus menjaga serta
merawat fasilitas umum tersebut
7. kualitas penduduk rendah
§ Penyebabnya : karena kurang memiliki keahlian dan
ketrampilan dalam bekerja
§ Penanggulangannya : membuka layanan pendidikan
gratis
8. penyalahgunaan narkoba dan alkohol
§ Penyebabnya : kurangnya perhatian dari orang tua,
terpengaruh lingkungan
§ Penanggulangannya : lebih mendekatkan diri kepada
Tuhan dan mencari kegiatan yang positif agar terhindar dari
narkoba dan alcohol.
9. pemborosan energi
§ Penyebabnya : pemakaian energi untuk hal-hal yang
tidak perlu.
§ Penanggulangannya : menghemat energi atau memakai
energi sesuai kebutuhan saja.
10. kepadatan penduduk
§ Penyebabnya : karena tingginya angka kelahiran
§ Penanggulangannya : melakukan program KB dan
transmigrasi penduduk
11. kesehatan
§ Penyebabnya : karena kurangnya menjaga kebersihan
lingkungan
§ Penanggulangannya : dengan rutin membersihkan
lingkungan sekitar rumah dan rajin memeriksakan kesehatan di Puskesmas atau
Rumah Sakit.
12. kenakalan remaja
§ Penyebabnya : karena kurangnya pengawasan orang tua,
terpangaruh lingkungan, mutu pendidikan yang kurang memadai
§ Penanggulangannya : meningkatkan pendidikan,
menghindari hal-hal yang berbau negative, mendekatkan diri kepada Tuhan, orang
tua juga harus meluangkan waktu untuk anak-anaknya.
13. kebodohan
§ Penyebabnya : kemiskinan,
§ Penanggulangannya : membuka layanan pendidikan
gratis.
14. seks bebas
§ Penyebabnya : karena terpengaruh hal-hal yang
seharusnya belum dilihat
§ Penanggulangannya : rajin beribadah, mencari
kegiatan yang positif
15. perilaku tidak disiplin
§ Penyebabnya : kareng lebih mementingkan kepentingan pribadi
No comments:
Post a Comment