Monday, April 6, 2015

KARYA SASTRA CHAIRIL ANWAR






TUGAS II
ILMU BUDAYA DASAR
"Karya Sastra Chairil Anwar "
Dosen : Auliya Ar Rahma

oleh :
Zullyan Pangestu 
1C114700/ 1KA01

Sistem Informasi
Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi


April 2015




1.1 LATAR BELAKANG
      

             
                Karya sastra Indonesia merupakan sebuah kekayaan bangsa indonesia dalam segi bahasa. Karya sastra yang ada di Indonesia sangatlah beragam, meliputi puisi, pantun, cerpen, novel, dan lain-lain. Karya sastra merupakan suatu karya imajinatif dari seorang yang dilandasi kesadaran dan tanggung jawab dari segi kreativitas sebagai karya seni. Karya sastra juga banyak memberikan gambaran kehidupan sebagaimana yang diingingkan oleh pengarangnya sekaligus menunjukkan sosok manusia sebagai insan seni yang berunsur estetis dominan. Karya sastra khususnya sebuah puisi adalah karya sastra yang seringkali digunakan pada zaman dahulu dan sangat terkenal, bahkan sastrawan-sastrawan terkenal pun mahir dalam membuat dan membacakan sebuah puisi nan indah. Keberadaan puisi sbagai karya sastra yang masih eksis saat ini tidak lepas dari peran nya yang sering kali digunakan dalam sebuah acara seperti perlombaan dan panggung - panggung hiburan. Karya sastra yang satu ini memiliki ciri khas tersendiri, yaitu pada cara pembacaanya. Dalam pembacaan sebuah puisi, sang pembaca dapat dengan leluasa mengutarakan perasaan nya ke dalam sebuah puisi. apakah puisi tersebuh merupakan puisi sedih, berani, atau yang lain. Sebuah puisi yang baik dibuat dengan mengutarakan perasaan sang pembuat. Karena pada dasarnya, puisi adalah curahan hati sesorang kedalam secarik kertas yang diungkapkan dengan bahasa yang dalam.
               Sebuah puisi karangan seseorang yang terkenal memang enak di dengar salah satunya puisi karya Chairil Anwar. Pada makalah ini, saya akan membahas tentang karya sastra Chairil Anwar. Dimana karya sastranya sangat terkenal,maka dari itu sebuah kebanggaan apabila kita mengetahui lebih jauh tentang karya sastra beliau.

                                                        1.2 Rumusan Masalah

  1.    Mengetahui tentang karya sastra puisi
  2.    Membahas tentang karya sastra Chairil anwar


BAB II
TINJAUAN TEORI

                                                         

               Puisi adalah karya estetis yang bermakna, yang mempunyai arti, bukan hanya sesuatu yangkosong tanpa makna. Mengapa dikatakan demikian? Puisi selalu bermakna. Sebab puisi ditulisdari pendramaan pengalaman yang bersifat penafsiran dalam bahasa berirama. LynnAlternbernd dan Leslie L. Lewis dalam buku A Handbook for Study of Poetry (1970) menyatakanhal itu. Bahasa berirama yang diungkapkan tersebut menandai perbedaan antara bentuk karyapuisi dan prosa. Puisi itu karangan yang terikat oleh aturan-aturan ketat.
Penulis Indonesia Chairil Anwar menulis 72 puisi, 7 prosa, dan masih banyak lagi. Ia juga menerjemah kan 10 puisi dan 4 prosa. Kebanyakan puisi -  puisi Chairil Anwar dimasukkan kedalam versi koleksiknya  : Deru Campur Debu, dan Kerikil-Kerikil Tajam. Berikut contoh data buku kumpulan puisi karya Chairil Anwar.

Data buku kumpulan puisi

Judul : Deru Campur Debu
Penulis : Chairil Anwar
Cetakan : III, 1993
Penerbit : PT. Dian Rakyat, Jakarta
Tebal : 47 halaman (28 puisi)
ISBN : 979-523-042-5
Ilustrasi isi : Oesman Effendi

                                  Beberapa pilihan puisi Chairil Anwar dalam Deru Campur Debu

Aku

Kalau sampai waktuku
‘Ku mau tak seorang ‘kan merayu
Tidak juga kau

Tak perlu sedu sedan itu

Aku ini binatang jalang
Dari kumpulannya terbuang

Biar peluru menembus kulitku
Aku tetap meradang menerjang

Luka dan bisa kubawa berlari
Berlari
Hingga hilang pedih peri

Dan akan akan lebih tidak perduli

Aku mau hidup seribu tahun lagi


Judul  : Kerikil Tajam dan yang Terempas dan yang Putus
Penulis : Chairil Anwar
Cetakan : XVI, 2007)
Penerbit : PT. Dian Rakyat, Jakarta
Tebal : 56 halaman (38 puisi)
ISBN : 979-523-065-4
Kulit muka : Su Lan
Vignet : O. Effendi

        Beberapa pilihan puisi Chairil Anwar dalam Kerikil Tajam dan yang Terempas dan yang Putus

Sendiri

Hidupnya tambah sepi, tambah hampa
Malam apa lagi
Ia memekik ngeri
Dicekik kesunyian kamarnya

Ia membenci. Dirinya dari segala
Yang minta perempuan untuk kawannya

Bahaya dari tiap sudut. Mendekat juga
Dalam ketakutan-menanti ia menyebut satu nama

Terkejut ia terduduk. Siapa memanggil itu?
Ah! Lemah lesu ia tersedu: Ibu! Ibu!

Pebruari 1943

Hukum

Saban sore ia lalu depan rumahku
Dalam baju tebal abu-abu

Seorang jerih memikul. Banyak menangkis pukul

Bungkuk jalannya – Lesu
Pucat muka – Lesu

Orang menyebut satu nama jasa
Mengingat kerjanya dan jasa

Melecut supaya terus ini padanya

Tapi mereka memaling. Ia begitu kurang tenaga

Pekik di angkasa: perwira muda
Pagi ini menyinar lain masa

Nanti, kau dinanti-dimengerti!

Maret 1943
BAB III
KESIMPULAN

            Puisi merupakan susunan kata – kata yang mempunyai makna yang indah.Chairil Anwar adalah seorang puitis yang berbakat , banyak dari karyanya yang terkenal dia sudah menciptakan banyak sekali kumpulan puisi di dalam bukunya yang berjudul DERU CAMPUR DEBU dan KERIKIL TAJAM dan YANG TEREMPAS  dan YANG PUTUS.


BAB IV
DAFTAR PUSTAKA


  • http://kepadapuisi.blogspot.com/2012/01/kerikil-tajam-dan-yang-terempas-dan.html
  • http://www.goodreads.com/book/show/5197532-deru-campur-debu






KEBUDAYAAN DAERAH SURAKARTA


TUGAS I
ILMU BUDAYA DASAR
"Kebudayaan Daerah Surakarta"
Dosen : Auliya Ar Rahma

oleh :
Zullyan Pangestu 
1C114700/ 1KA01

Sistem Informasi
Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi
April 2015

BAB I
PENDAHULUAN


 1.1       Latar Belakang
           
           


Manusia adalah makhluk yang diciptakan oleh tuhan sebagai makhluk yang berbudaya, hal ini dapat dilihat dari perkembangan manusia yang ditandai dengan adanya peradaban-peradaban dan juga budaya yang telah terbentuk.Manusia mendiami wilayah yang berbeda, berada di lingkungan yang berbeda juga. Hal ini membuat kebiasaan, adat istiadat, kebudayaan dan kepribadian setiap manusia suatu wilayah berbeda dengan yang lainnya. Namun secara garis besar terdapat tiga pembagian wilayah, yaitu : barat, timur tengah, dan timur.
           Kita di indonesia termasuk ke dalam bangsa timur, yang dikenal sebagai bangsa yang berkepribadian baik. Bangsa timur dikenal dunia sebagai bangsa yang ramah dan bersahabat. Orang – orang dari wilayah lain sangat suka dengan kepribadian bangsa timur yang tidak individualistis dan saling tolong menolong satu sama lain
            Menurut Selo Soemardjan menjelaskan bahwa yang dimaksud masyarakat adalah manusia yang hidup bersama dan menghasilkan kebudayaan. Dengan demikian tak ada masyarakat yang tidak mempunyai kebudayaan. Sebaliknya tak ada kebudayaan tanpa masyarakat sebagai wadah pendahulunya. Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersama untuk melakukan kegiatan bagi kepentingan bersama atau sebagian besar hidupnya berada dalam kehidupan budaya.
            Kota  Solo merupakan kota penuh nuansa sejarah dan budaya, memilki tradisi Jawa yang dibanggakan masyakatnya. Sebuah tempat yang akan membuat Anda terkesima dengan beragam atraksi warisan budaya Jawa kuno. Paling tidak beberapa hari harus Anda sisihkan untuk menikmati semua sajian wisata yang mengagumkan di sini. Dari menjelajahi kota sambil melihat keraton, mengunjungi pasar tadisional, berbelanja batik.

        1.2 Rumusan Masalah


1.       Bagaimana sejarah dan asal – usul kota solo ?
2.        Apa saja seni dan kebudayaan solo ?
3.       Bahasa apakah yang diapakai oleh orang solo?




1.3 Batasan Masalah
       
       Untuk menghindari kesalahan persepsi dan tidak meluasnya pokok pembahasan, maka pembahasan dari makalah ini yaitu mengenai penduduk, masyarakat, dan kebudayaan suku jawa tengah ( Surakarta ).

 1.4 Tujuan penulisan    
       
        Tujuan penulisan makalah mengenai suku jawa tengah yaitu untuk mengetahui sejarah suku jawa tengah dan penulis juga ingin mengetahui dan memahami budaya jawa tengah dari segala aspeknya. Adapun manfaat dari penulisan makalah ini diharapkan dapat menambah pengetahuan tentang proses dan pertumbuhan social suku jawa tengah (Surakarta )

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Kota
         
                             
         Solo tidak lebih dari sebuah desa terpencil yang tenang, 10 km di sebelah timur Kartasura, ibukota kerajaan Mataram. Pakubuwana II yang menjadi Raja Mataram mendukung Cina melawan Belanda, kemudian Pakubuwono II mencari tempat yang lebih menguntungkan untuk membangun kembali kerajaannya, dan di tahun 1745  Kerajaan dibongkar dan diarak menuju Kota Surakarta yang terletak di tepi Kali (Sungai) Bengawan Solo.
       18 Februari 1745 dianggap sebagai hari kelahiran kota resmi. Dikatakan bahwa tempat itu ia memilih untuk menjadi istana baru itu terletak di sebuah danau kecil. sejarawan itu "babad" atau catatan pengadilan resmi masih menyebutkan bahwa danau itu dikeringkan oleh mendukung mitos ratu laut selatan, Nyi Roro Kidul.

2.2 Seni dan Kebudayaan di Kota Solo

Bahasa
          
                                                       
              Bahasa yang digunakan di Surakarta adalah bahasa Jawa Surakarta dialek Mataraman (Jawa Tengahan) dengan varian Surakarta. Dialek Mataraman/Jawa Tengahan juga dituturkan di daerah YogyakartaMagelang timur, Semarang,PatiMadiun, hingga sebagian besar Kediri. Meskipun demikian, varian lokal Surakarta ini dikenal sebagai "varian halus" karena penggunaan kata-kata krama yang meluas dalam percakapan sehari-hari, lebih luas daripada yang digunakan di tempat lain. Bahasa Jawa varian Surakarta digunakan sebagai standar bahasa Jawa nasional (dan internasional, seperti di Suriname). Beberapa kata juga mengalami spesifikasi, seperti pengucapan kata "inggih" ("ya" bentuk krama) yang penuh (/iŋgɪh/), berbeda dari beberapa varian lain yang melafalkannya "injih" (/iŋdʒɪh/), seperti di Yogyakarta dan Magelang. Dalam banyak hal, varian Surakarta lebih mendekati varian Madiun-Kediri, daripada varian wilayah Jawa Tengahan lainnya.

Pernikahan adat
           Pernikahan adat Surakarta juga memiliki ciri-ciri yang khusus, mulai dari lamaran, persiapan pernikahan, hingga upacara siraman dan midodaren.

Tarian
           
              Solo memiliki beberapa tarian daerah seperti Bedhaya (Ketawang, Dorodasih, Sukoharjo, dll.) dan Srimpi (Gandakusuma dan Sangupati). Tarian ini masih dilestarikan di lingkungan Keraton Solo. Tarian seperti Bedhaya Ketawang secara resmi hanya ditarikan sekali dalam setahun untuk menghormati Sri Susuhunan Pakoe Boewono sebagai pemimpin Kota Surakarta.

Batik
            
               Batik adalah kain dengan corak atau motif tertentu yang dihasilkan dari bahan malam khusus (wax) yang dituliskan atau di cap pada kain tersebut, meskipun kini sudah banyak kain batik yang dibuat dengan proses cetak. Solo memiliki banyak corak batik khas, seperti Sidomukti dan Sidoluruh. Beberapa usaha batik terkenal adalah Batik Keris, Batik Danarhadi, dan Batik Semar. Sementara untuk kalangan menengah dapat mengunjungi pusat perdagangan batik di kota ini berada di Pasar Klewer, Pusat Grosir Solo (PGS), Beteng Trade Center (BTC), atau Ria Batik. Selain itu di kecamatan Laweyan juga terdapat Kampung batik Laweyan, yaitu kawasan sentra industri batik yang sudah ada sejak zaman kerajaan Pajang tahun 1546. Kampun batik lainnya yang terkenal untuk para turis adalah Kampung Batik Kauman. Produk-produk batik Kampung Kauman dibuat menggunakan bahan sutra alam dan sutra tenun, katun jenis premisima dan prima, rayon. Keunikan yang ditawarkan kepada para wisatawan adalah kemudahan transaksi sambil melihat-lihat rumah produksi tempat berlangsungnya kegiatan membatik. Artinya, pengunjung memiliki kesempatan luas untuk mengetahui secara langsung proses pembuatan batik bahkan untuk mencoba sendiri mempraktekkan kegiatan membatik.
             Batik Solo memiliki ciri pengolahan yang khas: warna kecoklatan (sogan) yang mengisi ruang bebas warna, berbeda dari gaya Yogya yang ruang bebas warnanya lebih cerah. Pemilihan warna cenderung gelap, mengikuti kecenderungan batik pedalama. Jenis bahan batik bermacam-macam, mulai dari sutra hingga katun, dan cara pengerjaannya pun beraneka macam, mulai dari batik tulis hingga batik cap
             Setiap tahunnya Solo juga mengadakan Karnaval Batik Solo dan mulai tahun 2010 pemerintah kota Solo mengoperasikan bus yang bercorak batik bernama Batik Solo Trans.

Surakarta dalam budaya populer
           



               Sungai Bengawan Solo menjadi inspirasi dari lagu yang diciptakan oleh Gesang pada tahun 1940-an. Lagu ini menjadi populer di negara-negara di Asia. Selain itu, sungai ini pun telah menjadi judul tiga film, yaitu dua film berjudul "Bengawan Solo" tahun 1949 dan 1971, serta satu film berjudul Di Tepi Bengawan Solo (1951). Film-film lain yang mengambil tema Solo antara lain adalah: Putri Solo (1953) dan Bermalam di Solo (1962).

2.3 Bahasa yang di Pakai Orang Solo

Bahasa
                                              
                Bahasa yang digunakan di Surakarta adalah bahasa Jawa Surakarta dialek Mataraman (Jawa Tengahan) dengan varian Surakarta. Dialek Mataraman/Jawa Tengahan juga dituturkan di daerah Yogyakarta, Magelang timur, Semarang,Pati, Madiun, hingga sebagian besar Kediri. Meskipun demikian, varian lokal Surakarta ini dikenal sebagai "varian halus" karena penggunaan kata-kata krama yang meluas dalam percakapan sehari-hari, lebih luas daripada yang digunakan di tempat lain. Bahasa Jawa varian Surakarta digunakan sebagai standar bahasa Jawa nasional (dan internasional, seperti di Suriname). Beberapa kata juga mengalami spesifikasi, seperti pengucapan kata "inggih" ("ya" bentuk krama) yang penuh (/iŋgɪh/), berbeda dari beberapa varian lain yang melafalkannya "injih" (/iŋdʒɪh/), seperti di Yogyakarta dan Magelang. Dalam banyak hal, varian Surakarta lebih mendekati varian Madiun-Kediri, daripada varian wilayah Jawa Tengahan lainnya.


BAB III
PENUTUP


3.1       Kesimpulan
            
             Berdasarkan pembahasan di atas, maka kesimpulannya adalah kesenian dan kebudayaan Suku Jawa Tengah ( Surakarta) merupakan kebudayaan asli kota Surakarta dan memiliki jenis musik seperti Gamelan, Gong. Menggukan bahasa dengan bahasa Jawa Halus. Dari bidang seni teater terdapat ketoprak. Kemudian terdapat cerita rakyat serta wayang sebagai pertunjukan khasnya. Ini membuktikan bahwa tiap daerah yang ada di Indonesia memiliki budaya daerah masing-masing.

3.2       Saran
             Keaekaragaman kebudayaan Indonesia harus bisa menjaga kelestarian seni dan budayanya. Upaya pelestarian tidak hanya dilakukan oleh pemerintah. Namun, perlu didukung dan dilakukan oleh masyarakat itu sendiri. Agar seni dan budaya dapat terjaga kelestariannya.

BAB IV
DAFTAR PUSTAKA

  • http://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Surakarta



.