Thursday, November 2, 2017

TESTING DAN IMPLEMENTASI SISTEM

SDLC ( sofwere development life cycle ) 
Menurut (Rosa, 2016), SDLC atau software development life cycle atau sering disebut juga system development life cycle adalah proses mengembangkan atau mengubah suatu sistem perangkat lunak dengan menggunakan model-model dan metodologi yang digunakan orang untuk mengembak sistem-sistem perangkat lunak sebelumnya.

FASE - FASE SDLC yaitu :


  • Perancangan
Kegiatan yg menyangkut estimasi dr kebutuhan-kebutuhan fisik, tenaga kerja & dana yang dibutuhkan untuk mendukung pengembangan sistem serta untuk mendukung operasinya setelah diterapkan.   

  • Analisis  
Dalam tahap analisis ini, digunakan oleh analis sistem untuk : 
  • Membuat keputusan apabila sistem saat ini mempunyai masalah  
  • sudah tidak berfungsi secara baik dan hasil analisisnya digunakan  
  • sebagai dasar untuk memperbaiki system  
  • Mengetahui ruang lingkup pekerjaannya yang akan ditanganinya.  
  • Memahami sistem yang sedang berjalan saat ini  
  • Mengidentifikasi masalah dan mencari solusinya

  • Design  
Mendesain sistem baru yang dapat menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi perusahaan yang diperoleh dari pemilihan alternatif sistem yang terbaik.

  • Perancangan dan Pengembangan Aplikasi 
Merupakan tahap penulisan program yang telah dianalisis dan desain. Membuat Technical Architecture.  Mengkonversikan perancangan logikal ke dalam kegiatan operasi coding dengan menggunakan bahasa pemograman tertentu.

  • Testing 
Dalam tahap ini tidak hanya menguji desain yang digunakan namun menguji semua sistem yang telah ditetapkan, seperti tidak ada kesalahan, image yang salah, pengujian sistem seperti penyimpanan data dan lain-lain.

  • Implementasi 
Dalam tahap implementasi memiliki beberapa tujuan, yaitu untuk 
  • Melakukan kegiatan spesifikasi rancangan logikal ke dalam kegiatan yang sebenarnya dari sistem informasi yang akan dibangunnya atau dikembangkannya.   
  • Mengimplementasikan sistem yang baru.   
  • Menjamin bahwa sistem yang baru dapat berjalan secara optimal. 

  • Perawatan   
Tahap akhir untuk mengevaluasi kinerja sistem, apakah sesuai dengan keinginan user atau tidak. 
  • Control secara berkala  
  • Pembenahan  
  • Penambahan bagian


METODELOGI SDLC yaitu:
  • Waterfall 
Model ini paling banyak dipakai didalam Software Engineering (SE). Model ini juga melakukan pendekatan secara sistematis dan urut mulai dari level kebutuhan sistem lalu menuju ke tahap analisis, desain, coding, testing / verification, dan maintenance. Disebut dengan waterfall karena tahap demi tahap yang dilalui harus menunggu selesainya tahap sebelumnya dan berjalan secara berurutan 

  • RAD (Rapid Application Development) 
RAD (Rapid Application Development) adalah model proses pembangunan perangkat lunak yang tergolong dalam teknik incremental (bertingkat). RAD menekankan pada siklus pembangunan pendek, singkat, dan cepat. Waktu yang singkat adalah batasan yang penting untuk model ini. Rapid application development menggunakan metode iteratif (berulang) dalam mengembangkan sistem dimana working model (model bekerja) sistem dikonstruksikan di awal tahap pengembangan dengan tujuan menetapkan kebutuhan (requirement) user. 
  • Agile 
Jenis pengembangan sistem jangka pendek yang memerlukan adaptasi cepat dan pengembang terhadap perubahan dalam bentuk apapun. Dalam Agile Software Development interaksi dan personel lebih penting dari pada proses dan alat, software yang berfungsi lebih penting daripada dokumentasi yang lengkap, kolaborasi dengan klien lebih penting dari pada negosiasi kontrak, dan sikap tanggap terhadap perubahan lebih penting daripada mengikuti rencana. 

  • Prototype 
Prototyping adalah salah satu pendekatan dalam rekayasa perangkat lunak yang secara langsung mendemonstrasikan bagaimana sebuah perangkat lunak atau komponen-komponen perangkat lunak akan bekerja dalam lingkungannya sebelum tahapan konstruksi aktual dilakukan


KONSEP DAN PENGUJIAN PERANGAT LUNAK

Pengujian menyajikan anomali yang menarik bagi perekayasa perangkat lunak. Pada proses perangkat lunak, perekayasa pertama-tama berusaha membangun perangkat lunak dari konsep abstrak ke implementasi yang dapat dilihat, baru dilakukan pengujian. Perekayasa menciptakan sederetan test case yang dimaksudkan untuk “membongkar” perangkat lunak yang sudah dibangun. Pada dasarnya pengujian merupakan salah satu langkah dlam proses rekayasa perangkat lunak yang dianggap sebagai hal yang destruktif daripada konstruktif. 

  • Sasaran - Sasaran Pengujian 
Dalam buku klasiknya mengenai pengujian perangkat lunak, Glen Myers menyatakan sejumlah aturan yang berfungsi sebagai sasaran pengujian:  
  • Pengujian adalah proses eksekusi suatu program dengan meksud menemukan kesalahan. 
  • Test case yang baik adalah test case yang memiliki probabilitas tinggi untuk menemukan kesalahan yang belum ditemukan sebelumnya. 
  • Pengujian yang sukses adalah pengujian yang mengungkap semua kesalahan yang belum pernah ditemukan sebelumnya.

  • Prinsip Pengujian  
Sebelum mengaplikasikan metode untuk mendesain test case yang efektif, perekayasa harus memahami prinsip dasar yang menuntun pengujian perangkat lunak. Davis mengusulkan serangkaian prinsip-prinsip pengujian diantaranya: 
  • Semua pengujian harus dapat ditelusuri sampai kepesyaraan pelanggan. 
  • Pengujian harus direncanakan lama sebelum pengujian itu mulai. 
  • Prinsip pareto berlaku untuk pengujian perangkat lunak. 
  • Pengujian harus mulai dari yang kecil dan yang berkembang kepengujian yang lebih besar. 
  • Pengujian yang mendalam tidak mungkin. 
  • Untuk menjadi paling efektif pengujian harus dilakukan oleh pihak ketiga yang independen.

  • Testabilitas 
Testibilitas perangkat lunak adalah seberapa mudah program computer dapat diuji. Karena pengujian sulitk, maka perlu diketahui apa yang harus dilakukan agar manjadi lebih mudah. Cheklist berikut ini memberikan serangkaian karakteristik yag membawa peragkat lunak yang dapat diuji. 

  • Operabilitas, “semakin baik dia bekerja, semakin efisien dia diuji”. 
  • Observabilitas, “apa yanganda lihat adalah apa yang anda uji”. 
  • Kontrabilitas, semakin baik kita dapat mengontrol perangkat lunak semakin banyak pengujian yang diotomatisasi dan dioptimalkan”. 
  • Dekomposabilitas, “dengan mengontrol ruang lingkup pengujian, kita dapat lebih cepat mengisolasi masalah dan melakukan pengujian kembali secara lebih halus”. 
  • Kesederhanaan, “semakin cepat yang diuji, semakin sedikit kita dapat mengujinya”. 
  • Stabilitas, “semakin sedikit perubahan, semakin gagguan dalam pengujian”. 
  • Verifikasi, mengacu kepada rangkaian aktivitas yang memastikan bahwa perangkat lunak secara tepatmengimplementasikan suatu fungsi terentu. 
  • Validasi, mengacu pada rangkaian aktivitas berbeda yang memastikan bahwa prangkat lunak yang dibangun dapat ditelusuri kepersyaratan pelanggan. “Apakah kita membangun produk yang benar”.

TEKNIK PENGUJIAN PERANGKAT LUNAK 

  • Pengujian White-Box 
Pengujian White-Box adalah metode desaintest case yang menggunakan struktur kontrol desain prosedural untuk memperoleh test case. Dengan menggunakan metode pengujian white box, perekayasa sistem dapat melakukan test case yang : 
  • Memberikan jaminan bahwa semua jalur independen pada suatu modal telah digunakan paling tidak satu kali.  
  • Menggunakan semua keputusan logis pada sisi true dan false  
  • Mengeksekusi semua loop pada batasan mereka dan baas operasional mereka  
  • Menggunakan struktur data internal untuk menjamin validitasnya 

  • Pengujian Black-Box 
  • Pengujian Black Box digunakan untuk menguji fungsi-fungsi khusus dari Perangkat Lunak yang dirancang. 
  • Pada teknik ini,kebenaran Perangkat Lunak yang diuji hanya dilihat berdasarkan keluaran yang dihasilkan dari data atau kondisi masukan yang diberikan untuk fungsi yang ada tanpa melihat bagaimana proses untuk mendapatkan keluaran tersebut. 
Dari keluaran yang dihasilkan ,kemampuan program dalam memenuhi kebutuhan pemakai dapat diukur sekaligus dapat diketahui kesalahan-kesalahannya.  Beberapa jenis keasalahan yang dapat diidentifikasi : 
  • Fungsi tidak benar atau hilang. 
  •  Kesalahan antar muka. 
  • Kesalahan pada struktur data (pengaksesan Basis Data). 
  • Kesalahan Inisiasi dan akhir program 
  • Kesalahan Performansi.


  • Pengujian Struktur Kontrol
Pengujian Kondisi Adalah sebuah metode disain test case yang menggunakan kondisi logis yang ada pada suatu program.

  • Pengujian Basis PATH
Uji coba basis path adalah teknik uji coba white box yg diusulkan Tom McCabe. Metode ini memungkinkan perancang test case mendapatkan ukuran kekompleksan logical dari perancangan prosedural dan menggunkan ukuran ini sbg petunjuk untuk mendefinisikan basis set dari jalur pengerjaan. Test case yg didapat digunakan untuk mengerjakan basis set yg menjamin pengerjaan setiap perintah minimal satu kali selama uji coba. 
  • Faktor - Faktor Pengujian Perangkat Lunak 
Faktor-faktor pengujian yang dilakukan adalah : 
  • Kebutuhan yang berkaitan dengan metodelogi 
  • Pendefinisian spesifikasi fungsional 
  • Penentuan spesifikasi kegunaan 
  • Penentuan kebutuhan portabilitas 
  • Pendefinisian antar muka system 

  • Strategi Pengujian Perangkat Lunak  

Strategi pengujian untuk perangkat lunak adalah

  • Pengujian Unit 
  • Pengujian Integrasi 
  • Pengujian Validasi 
  • Pengujian Sistem










ACL ( AUDIT COMMAND LANGUAGE )


A.  ACL (Audit Command Language ) 
Audit Command Language adalah software yang dirancang secara khususuntuk audit, Yang di desain untuk melakukan analisa data elektronik suatu perusahaan dan membantu  menyiapkan  atau  menghasilkan  laporan audit  baik  untuk  penggun biasa (common/  non  technical  users) maupun  pengguna ahli  (expert  users) secara  mudah  dan interaktif (saling terkait).  

B. Sejarah Audit Command Language
ACL dikembangkan sejak tahun 1970-an oleh Prof. Hart J. Will dari Canada dan kemudian dikelola oleh ACL Services Ltd, Vancouver, Canada, dan merupakan pemimpin pasar dalam teknologi pengambilan data, analisis data, serta pelaporan (hasil survey tahunan The Institute of Internal Auditors, USA, 2005). ACL telah dikembangluaskan dengan fungsi untuk memenuhi kebutuhan analisis data seluruh aktivitas bisnis operasional di dalam perusahaan, di antaranya pada bidang audit untuk analisis data, pencocokan dan pembandingan data, laporan penyimpangan, dsb; pada bidang IT (Information Technology) untuk data migration, data cleansing, data matching, data integrity testing; selain itu juga untuk analisis, konsolidasi, rekonsiliasi data, dan pelaporan pada divisi lain seperti Keuangan, Pemasaran, Distribusi, Operasional, dan lain sebagainya.

C. Manfaat Softwere ACL ( Audit Command Language )

  • Dapat membantu dalam mengAkses data baik langsung (Direct) kedalam system jaringan ataupun  tidak langsung (InDirect) melalui media lain seperti softcopy dalam bentuk teks file/report.
  • Menempatkan kesalahan dan potensial fraud sebagai pembanding dan menganalisa file-file menurut aturan-aturan yang ada.
  • Mengidentifikasi kecenderungan/gejala-gejala, dapat juga menunjukan dengan tepat/sasaran pengecualian data dan menyoroti potensial area yang menjadi perhatian.
  • Mengidentifikasi proses perhitungan kembali dan proses verifikasi yang benar. 
  • Dapat membantu dalam mengAkses data baik langsung (Direct) kedalam system jaringan ataupun  tidak langsung (InDirect) melalui media lain seperti softcopy dalam bentuk teks file/report.
  • Menempatkan kesalahan dan potensial fraud sebagai pembanding dan menganalisa file-file menurut aturan-aturan yang ada.
  • Mengidentifikasi kecenderungan/gejala-gejala, dapat juga menunjukan dengan tepat/ssaran pengecualian data dan menyoroti potensial area yang menjadi perhatian.
  • Mengidentifikasi proses perhitungan kembali dan proses verifikasi yang benar.


D. Kemampuan ACL
  • Mudah Dalam Penggunaan 
  • Kemampuan untuk mengeksport hasil audit ke berbagai macam format data
  • Kemampuan menangani ukuran file yang tidak terbatas
  • Pembuatan laporan yang berkualitas
  • Built-in audit dan analisis data secara fungsional

E. Cara Membuat Project Baru Pada ACL
  • Masuk ke ACL for windows V. 7.0.
  • Pada tampilan utama pilih menu File, kemudian pilih New Project.
  • Apabila ingin membuka kembali project yang sudah tersimpan, pilih Open Project.
  • Setelah memilih New Project, ketik nama project anda dalam kotak FilName.
  • Klik Save

F. Cara Input File Baru Pada ACL
  • Klik No Input File pada pojok kanan atas tampilan utama ACL.
  • Setelah itu akan muncul tampilan Select Input File Definition, pilih New.
  • Kemudian pada tampilan Select Data Source, pilih radio botton Disk, lalu Next
  • Setelah memilih New Project, ketik nama project anda dalam kotak FilName
  • Kemudian pilih File yang ingin dibuka.
  • Lalu pada tampilan Data Definition Wizard – CharacterSet, pilih radio button PCs and all other types ofcomputer, kemudian pilih Next.
  • Lalu pada tampilan Data Definition Wizard – File Format, pilih radio button dBASE compatible file, kemudian pilih Next
  • Lalu pada Data Definition Wizard – FinalpiliFinish.
  • Lalu apabila ada tampilan Input File ‘Untitled’ changed, Save Asklik OK.


SUMBER

http://distabudi.blogspot.co.id/2017/10/audit-command-language.html
http://trisnadi169.blogspot.co.id/2011/07/pengenalan-acl.html