Menurut (Rosa, 2016), SDLC atau software development life cycle atau sering disebut juga system development life cycle adalah proses mengembangkan atau mengubah suatu sistem perangkat lunak dengan menggunakan model-model dan metodologi yang digunakan orang untuk mengembak sistem-sistem perangkat lunak sebelumnya.
FASE - FASE SDLC yaitu :
- Perancangan
- Analisis
- Membuat keputusan apabila sistem saat ini mempunyai masalah
- sudah tidak berfungsi secara baik dan hasil analisisnya digunakan
- sebagai dasar untuk memperbaiki system
- Mengetahui ruang lingkup pekerjaannya yang akan ditanganinya.
- Memahami sistem yang sedang berjalan saat ini
- Mengidentifikasi masalah dan mencari solusinya
- Design
- Perancangan dan Pengembangan Aplikasi
- Testing
- Implementasi
- Melakukan kegiatan spesifikasi rancangan logikal ke dalam kegiatan yang sebenarnya dari sistem informasi yang akan dibangunnya atau dikembangkannya.
- Mengimplementasikan sistem yang baru.
- Menjamin bahwa sistem yang baru dapat berjalan secara optimal.
- Perawatan
- Control secara berkala
- Pembenahan
- Penambahan bagian
METODELOGI SDLC yaitu:
- Waterfall
- RAD (Rapid Application Development)
- Agile
- Prototype
KONSEP DAN PENGUJIAN PERANGAT LUNAK
Pengujian menyajikan anomali yang menarik bagi perekayasa
perangkat lunak. Pada proses perangkat lunak, perekayasa pertama-tama berusaha
membangun perangkat lunak dari konsep abstrak ke implementasi yang dapat
dilihat, baru dilakukan pengujian. Perekayasa menciptakan sederetan test
case yang dimaksudkan untuk “membongkar” perangkat lunak yang sudah
dibangun. Pada dasarnya pengujian merupakan salah satu langkah dlam proses
rekayasa perangkat lunak yang dianggap sebagai hal yang destruktif daripada
konstruktif.
- Sasaran - Sasaran Pengujian
- Pengujian adalah proses eksekusi suatu program dengan meksud menemukan kesalahan.
- Test case yang baik adalah test case yang memiliki probabilitas tinggi untuk menemukan kesalahan yang belum ditemukan sebelumnya.
- Pengujian yang sukses adalah pengujian yang mengungkap semua kesalahan yang belum pernah ditemukan sebelumnya.
- Prinsip Pengujian
- Semua pengujian harus dapat ditelusuri sampai kepesyaraan pelanggan.
- Pengujian harus direncanakan lama sebelum pengujian itu mulai.
- Prinsip pareto berlaku untuk pengujian perangkat lunak.
- Pengujian harus mulai dari yang kecil dan yang berkembang kepengujian yang lebih besar.
- Pengujian yang mendalam tidak mungkin.
- Untuk menjadi paling efektif pengujian harus dilakukan oleh pihak ketiga yang independen.
- Testabilitas
- Operabilitas, “semakin baik dia bekerja, semakin efisien dia diuji”.
- Observabilitas, “apa yanganda lihat adalah apa yang anda uji”.
- Kontrabilitas, semakin baik kita dapat mengontrol perangkat lunak semakin banyak pengujian yang diotomatisasi dan dioptimalkan”.
- Dekomposabilitas, “dengan mengontrol ruang lingkup pengujian, kita dapat lebih cepat mengisolasi masalah dan melakukan pengujian kembali secara lebih halus”.
- Kesederhanaan, “semakin cepat yang diuji, semakin sedikit kita dapat mengujinya”.
- Stabilitas, “semakin sedikit perubahan, semakin gagguan dalam pengujian”.
- Verifikasi, mengacu kepada rangkaian aktivitas yang memastikan bahwa perangkat lunak secara tepatmengimplementasikan suatu fungsi terentu.
- Validasi, mengacu pada rangkaian aktivitas berbeda yang memastikan bahwa prangkat lunak yang dibangun dapat ditelusuri kepersyaratan pelanggan. “Apakah kita membangun produk yang benar”.
TEKNIK PENGUJIAN PERANGKAT LUNAK
- Pengujian White-Box
- Memberikan jaminan bahwa semua jalur independen pada suatu modal telah digunakan paling tidak satu kali.
- Menggunakan semua keputusan logis pada sisi true dan false
- Mengeksekusi semua loop pada batasan mereka dan baas operasional mereka
- Menggunakan struktur data internal untuk menjamin validitasnya
- Pengujian Black-Box
- Pengujian Black Box digunakan untuk menguji fungsi-fungsi khusus dari Perangkat Lunak yang dirancang.
- Pada teknik ini,kebenaran Perangkat Lunak yang diuji hanya dilihat berdasarkan keluaran yang dihasilkan dari data atau kondisi masukan yang diberikan untuk fungsi yang ada tanpa melihat bagaimana proses untuk mendapatkan keluaran tersebut.
- Fungsi tidak benar atau hilang.
- Kesalahan antar muka.
- Kesalahan pada struktur data (pengaksesan Basis Data).
- Kesalahan Inisiasi dan akhir program
- Kesalahan Performansi.
- Pengujian Struktur Kontrol
- Pengujian Basis PATH
Uji coba basis path adalah teknik uji coba white box yg diusulkan Tom McCabe. Metode ini memungkinkan perancang test case mendapatkan ukuran kekompleksan logical dari perancangan prosedural dan menggunkan ukuran ini sbg petunjuk untuk mendefinisikan basis set dari jalur pengerjaan. Test case yg didapat digunakan untuk mengerjakan basis set yg menjamin pengerjaan setiap perintah minimal satu kali selama uji coba.
Strategi pengujian untuk perangkat lunak adalah
- Faktor - Faktor Pengujian Perangkat Lunak
- Kebutuhan yang berkaitan dengan metodelogi
- Pendefinisian spesifikasi fungsional
- Penentuan spesifikasi kegunaan
- Penentuan kebutuhan portabilitas
- Pendefinisian antar muka system
- Strategi Pengujian Perangkat Lunak
Strategi pengujian untuk perangkat lunak adalah
- Pengujian Unit
- Pengujian Integrasi
- Pengujian Validasi
- Pengujian Sistem