Saturday, November 21, 2015

BAB 13 / 14 Budaya, Kreatifitas, dan Inovasi


PENGERTIAN BUDAYA ORGANISASI


Budaya organisasi adalah sebuah sistem makna bersama yang dianut oleh para anggota yang membedakan suatu organisasi dari organisasi – organisasi lainnya. Budaya Organisasi memiliki fungsi yang sangat penting. Fungsi budaya organisasi adalah sebagai tapal batas tingkah laku individu yang ada didalamnya. Secara alami budaya sukar dipahami, tidak berwujud, implisit dan dianggap biasa saja. Tetapi semua organisasi mengembangkan seperangkat inti pengandaian, pemahaman, dan aturan implisit yang mengatur perilaku sehari-hari dalam tempat kerja.
Peran budaya dalam mempengaruhi perilaku karyawan semakin penting bagi organisasi.
  • BatasBudaya berperan sebagai penentu batas-batas; artinya, budaya menciptakan perbedaan atau yang membuat unik suatu organisasi dan membedakannya dengan organisasi lainnya.
  • IdentitasBudaya memuat rasa identitas dalam suatu organisasi.
  • KomitmenBudaya memfasilitasi lahirnya komitmen terhadap sesuatu yang lebih besar dari pada kepentingan individu.
  • StabilitasBudaya meningkatkan stabilitas sistem sosial karena budaya adalah perekat sosial yang membantu menyatukan organisasi dengan cara menyediakan standar mengenai apa yang sebaiknya dikatakan dan dilakukan karyawan.


TIPOLOGI BUDAYA ORGANISASI


Ada beberapa tipologi budaya organisasi. Kotter dan Heskett (1998) mengkategorisasi jenis budaya organisasi menjadi tiga yaitu budaya kuat dan budaya lemah, budaya yang memiliki kecocokan strategik, dan budaya adaptif.

Organisasi yang berbudaya kuat biasanya dapat dilihat oleh orang luar sebagai memilih suatu gaya tertentu. Dalam budaya organisasi yang kuat ini nilai-nilai yang dianut bersama itu dikonstruksi ke dalam semacam pernyataan misi dan secara serius mendorong para manajer untuk mengikutinya. Karena akar- akarnya sudah mendalam, gaya dan nilai budaya yang kuat cenderung tidak banyak berubah walaupun ada pergantian pimpinan.

Sejalan dengan itu, Robbins (1990) mengemukakan bahwa yang dimaksud dengan budaya yang kuat adalah budaya di mana nilai-nilai inti dipegang secara intensif dan dianut bersama secara meluas. Makin banyak anggota yang menerima nilai-nilai inti dan makin besar komitmen mereka pada nilai-nilai itu, maka makin kuat pula budaya tersebut. Sebaliknya organisasi yang berbudaya lemah, nilai-nilai yang dianut tidak begitu kuat sehingga jatidiri organisasi tidak begitu menonjol dan kemungkinan besar nilai-nilai yang dianut pun berubah setiap pergantian pimpinan atau sesuai dengan kebijakan pimpinan yang baru.

Tipopologi yang lain dikemukakan oleh Deal & Kennedy yang memilah budaya organisasi kedalam empat kategori budaya berdasarkan dua faktor utama, yaitu :
  • Derajat resiko dalam kegiatan bisnis
  • Kecepatan perusahaan atau manajemen dalam mendapatkan umpan balik atas keputusan atau strategi.

Ke empat kategori budaya tersebut adalah :

  • The tough-guy
  • Macho Culture
  • The work hard culture
  • The bet-your company culture
  • The process culture 


KREATIVITAS INDIVIDU DAN TEAM PROSES INOVASI



Kreativitas dengan inovasi itu berbeda. Kreativitas merupakan pikiran untuk menciptakan sesuatu yang baru, sedangkan inovasi adalah melakukan sesuatu yang baru. Hubungan keduanya jelas. Inovasi merupakan aplikasi praktis dari kreativitas. Dengan kata lain, kreativitas bisa merupakan variabel bebas, sedangkan inovasi adalah variabel tak bebas. Dalam praktek bisnis sehari-hari, ada perencanaan yang meliputi strategi, taktik, dan eksekusi. Dalam pitching konsultansi atau agency, sering terdengar keluhan bahwa secara konseptual apa yang disodorkan agency bagus, tetapi strategi itu tak berdampak pada perusahaan karena mandek di tingkat eksekusi. 

Sumber : https://laurentiusnicodemus.wordpress.com/bab-1314-budaya-kreativitas-dan-inovasi/

Sumber e book :
https://laurentiusnicodemus.wordpress.com/bab-1314-budaya-kreativitas-dan-inovasi/

No comments:

Post a Comment